Sabtu, 28 April 2012

Sistem Informasi

Menurut (Davis, 1995). Mc Leod (1995) mengatakan bahwa informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti.
Akhirnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) dapat didefinisikan sebagai suatu alat untuk menyajikan informasi dengan cara sedemikian rupa sehingga bermanfaat bagi penerimanya (Kertahadi, 1995). Tujuannya adalah untuk menyajikan informasi guna pengambilan keputusan pada perencanaan, pemrakarsaan, pengorganisasian, pengendalian kegiatan operasi subsistem suatu perusahaan, dan menyajikan sinergi organisasi pada proses (Murdick dan Ross, 1993).

Komponen Sistem Informasi

Stair (1992) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis computer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari komponen-komponen berikut:

  1. Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan masukan data, memproses data, dan keluaran data.
  2. Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke komputer.
  3. Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
  4. Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
  5. Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analisi, programer, dan opertaor serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
Tipe-tipe Sistem Informasi

Computer Based Information System (CBIS) biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu:

  1. Transaction Processing System (TPS) adalah sistem informasi terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses sejumlah besar data untuk transaksi bisnis rutin. Adapun hal-hal yang bisa dilakukan dalam sistem ini meliputi:
    • Mengotomasi penanganan data-data aktivitas bisnis dan transaksi yang bisa dianggap sebagai kejadian diskrit dalam kehidupan organisasi.
    • Menangkap data dari setiap transaksi.
    • Memverifikasi trnsaksi untuk diterima dan ditolak.
    • Menyimpan transaksi yang telah divalidasi untuk pengambilan data berikutnya.
    • Menghasilkan laporan untuk menyediakan rangkuman dari setiap transaksi.
  2. System Information Management (SIM) adalah suatu sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakanlaporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manager untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut.

  3. Decission Support System (DSS) merupakan sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengkombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur. DSS dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional. DSS biasanya tersusun dari:

    • Database (bisa berinteraksi dari TPS/MIS).
    • Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.
    • Antarmuka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan DSS.
  4. Expert System (ES) merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengodekan dan memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan if….then). Adapun cara kerja ES sebagai berikut:

    • Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.
    • ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna memberikan jawaban.
    • Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan ES sistem menyediakan rekomendasi berdasarkan aturan yang telah disimpan.
Kualitas Informasi
  1. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut.
  2. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai niali yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.
  3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.
  4. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.
Kemampuan Utama Sistem Informasi
  1. Melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar dan dengan kecepatan tinggi.
  2. Menyediakan kominukasi dalam organisasi atau antar organisasi yang murah.
  3. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang yang kecil tetapi mudah diakses.
  4. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh dunia dengan cepat dan murah.
  5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam kelompok dalam suatu tempat atau beberapa lokasi.
  6. Mengotomatisasikan proses-proses bisnis dan tugas-tugas yang dikerjakan secara manual.
  7. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan.
  8. Pembiayaan yang lebih murah daripada pengerjaan secara manual.
Alat dan teknik pengembangan sistem

Alat yang digunakan dalam suatu metodelogi umum berupa gambar diagram atau grafik agar mudah dimengerti. Selain berupa gambar, ada juga yang tidak berupa gambar. Contohnya : kamus data dan sudocode.


Alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik diantaranya :
  1. Diagram HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
  2. Diagram Alirdata / DFD (Data Flo Diagram)
  3. Diagram Keterhubungan entitas / ERD (Entity Relantionship Diagram)
  4. Diagram Perubahan Status / STD (Stade Transition Diagram)
  5. Struktured Chart
  6. Diagram SADT (Struktured Analis and Design Teknik)

Stake Holder


Stake Holder adalah orang yang memiliki kepentingan tertentu pada suatu kegiatan bisnis. Di dalam pengembangan sebuah sistem informasi stake holder dapat dibedakan menjadi:

  1. Manager SI
  2. System analyst pada pengembangan sistem
  3. Programmer dalam pengembangan sistem
  4. End user dalam pengembangan sistem
  5. Supporting end user
  6. Business manager
  7. Teknisi SI lainnya
Manager SI

Manager dalam departemen Sistem informasi memiliki peranan secara langsung dalam proses pengembangan sistem jika organisasi yang ditanganinya berskala kecil. Manager SI berperan dalam mengalokasikan dan mengawasi proyek pengembangan sistem daripada terlibat langsung dalam proses pengembangan sistem. Ada beberapa manager SI pada departemen SI yang berskala besar:

  • Manager untuk keseluruhan departemen SI biasa disebut sebagai Chief Information Officer dan berada dibawah president atau direktur perusahaan.
  • Setiap divisi dalam departemen SI juga memiliki seorang manager misalnya manager pengembangan SI, Manager operasi ,manager programmer SI dan lain-lain
Systems Analysts

Sistem analis merupakan individu kunci dalam proses pengembangan sistem. Sistem analis mempelajari masalah dan kebutuhan dari organisasi untuk menentukan bagaimana orang, data, proses, komunikasi dan teknologi informasi dapat meningkatkan pencapaian bisnis. Seorang sistem analis juga merupakan orang yang paling bertanggung jawab pada proses analisa dan perancangan sistem informasi. Seorang sistem analis yang sukses harus memiliki beberapa skill.


Keahlian analisa :
  • Memahami organisasi
  • Keahlian memecahkan masalah
  • Pemahaman sistem, untuk melihat organisasi dan sistem infromasi sebagai sebuah sistem.
Keahlian teknis :
  • Memahami potensi dan limitasi dari suatu teknologi
Keahlian Managerial :
  • Kemampuan untuk mengatur proyek, sumber daya resiko dan perubahan.
Interpersonal skills :
  • Kemampuan untuk berkomunikasi secara aktif baik tertulis maupun lisan
  • Sangat membantu untuk komunikasi dengan end user, sistem analis maupun programmer
Adapun tanggung jawab dari seorang sistem analis meliputi :
  1. Pengambilan data yang efektif dari sumber bisnis
  2. Aliran data menuju ke komputer
  3. Pemrosesan dan penyimpanan data dengan komputer
  4. Aliran dari informasi yang berguna kembali ke proses bisnis dan penggunanya
Programmer

Programmer mengubah Spesifikasi yang diberikan oleh sistem analis ke dalam instruksi yang bisa dijalankan oleh komputer. Langkah mngubah ke dalam kode yang bisa dijalankan komputer ini disebut coding. Code generator telah dikembangkan untuk menghasilkan kode dari spesifikasi yang telah dibuat, menghemat waktu dan biaya. Tujuan dari penggunaan CASE (Computer Aided Software Engineering) adalah untuk menyediakan beberapa code generator yang secara otomatis menghasilkan 90% atau lebih dari spesifikasi sistem normal yang diberikan oleh programmer secara normal.

Business manager

Kelompok lain dalam pengembangan sistem adalah manajer bisnis misalnya kepala bagian atau kepala departemen atau eksekutif perusahaan. Manajer-manajer ini penting karena mereka memiliki kekuatan pendanaan pengembangan sistem dan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk keberhasilan proyek.

Teknisi lainnya

Masih banyak lagi teknisi lain yang terlibat dalam pengembangan sistem diantaranya:

  • database administrator
  • Ahli network dan telekomunikasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar