Sabtu, 28 April 2012

Kebenaran, Persayaratan dan Kareteria Penelitian

Kebenaran Non Ilmiah
  • Penemuan kebenaran secara kebetulan
  • Penemuan kebenaran secara Common Sense (akal sehat)
  • Penemuan kebenaran melalui wahyu
  • Penemuan kebenaran secara intuitif (insting)
  • Penemuan kebenaran secara trial and error
  • Penemuan kebenaran melalui spekulasi
  • Penemuan kebenaran karena wibawa.
  1. Penemuan Kebenaran Secara Kebetulan
  2. Penemuan kebenaran secara kebetulan tidak lain dari takdir Allah. Walaupun penemuan kebenaran secara kebetulan bukanlah kebenaran yang ditemukan secara ilmiah, tetapi banyak penemuan tersebut telah menggoncangkan dunia ilmu pengetahuan. Misalnya, penemuan kristal urease oleh Dr. J.S. Summers adalah secara kebetulan saja di tahun 1926. Akan tetapi, tidak selalu penemuan secara kebetulan merupakan kebenaran asasi. Adakalanya, penemuan secara kebetulan dapat nmembuat seseorang menjadi tertipu karena hubungan yang seakan-akan ada artinya padahal hubungan tersebut berdiri sendiri-sendiri.

  3. Penemuan Kebenaran Secara Common Sense (akal sehat)
  4. Common Sense merupakan serangkaian konsep atau bagan konsepsual yang memuaskan untuk digunakan secara praktis. Akal sehat dapat menghasilkan kebenaran dan dapat pula menyesatkan. Karena kebenaran yang diperoleh dengan common sense sangat dipengaruhi oleh kepentingan yang menggunakannya, maka sering orang mempersempit pengamatan kepada hal-hal yang bersifat negatif saja. Karena itu common sense dapat menjurus kepada prasangka.

  5. Penemuan Kebenaran Melalui Wahyu
  6. Kebenaran yang didasarkan kepada wahyu merupakan kebenaran mutlak, jika wahyu datangnya dari Allah melalui Rasul dan Nabi. Kebenaran yang diterima sebagai wahyu bukanlah disebabkan oleh hasil usaha penalaran manusia secara aktif. Wahyu diturunkan Allah kepada Rasul dan Nabi. Akan tetapi, kebenaran yang dibawakan melalui wahyu merupakan kebenaran yang asasi.

  7. Penemuan Kebenaran Secara Intuitif
  8. Kebenaran dengan intuisi diperoleh secara cepat sekali melalui proses luar sadar tanpa menggunakan penalaran dan proses berfikir, ataupun melalui suatu renungan. Kebenaran yang diperoleh melalui intuisi sukar dipercaya, karena kebenaran tidak menggunakan langkah yang sistematis untuk memperolehnya.

  9. Penemuan Kebenaran Melalui Trial dan Error
  10. Bekerja secara trial dan error adalah melakukan sesuatu secara aktif dengan mengulang-ulang secara berkali-kali dengan menukar-nukar cara dan materi. Pengulangan tersebut tanpa dituntun oleh suatu petunjuk yang jelas sampai seseorang menemukan sesuatu. Penemuan dengan trial dan error memakan waktu yang lama, memerlukan biaya yang tinggi dan selalu dalam keadaan meraba-raba. Penemuan dengan trial dan error tidak dikategorikan sebagai penemuan ilmiah.

  11. Penemuan Kebenaran Melalui Spekulasi
  12. Penemuan kebenaran secara spekulasi sedikit lebih tinggi tarafnya dari penemuan secara trial dan error. Jika dalam penemuan secara trial dan error peneliti tidak mempunyai panduan sama sekali, dalam penemuan dengan spekulasi seseorang dibimbing oleh suatu pertimbangan, walaupun pertimbangan tersebut kurang dipikirkan, tetapi dikerjakan dalam suasana penuh dengan resiko. Penemuan kebenaran dengan spekulatif memerlukan pandangan yang tajam walaupun penuh spekulatif.

  13. Penemuan Kebenaran Karena Wibawa
  14. Kebenaran ada kalanya diterima karena dipengaruhi oleh kewibawaan seseorang. Umumnya kebenaran karena kewibawaan didasarkan pada logika saja. Kewibawaan seseorang pemimpin politik dapat menghasilkan suatu kebenaran yang diterima oleh masyarakat. Kebenaran karena wibawa dianggap suatu kebenaran yang diperoleh tanpa prosedur ilmiah.


Penelitian berperan sebagai :
  • Membantu manusia memperoleh pengetahuan baru
  • Memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan
  • Memberikan pemecahan atas suatu masalah
Syarat utama untuk berhasilnya penelitian

    Dalam suatu penelitian, tentunya terdapat berbagai syarat untuk berhasilnya penelitian. Menurut Somers (1959) dalam buku Metode Penelitian karangan Nazir (1988) mengemukakan terdapat beberapa persyaratan supaya penelitian dapat berjalan dengan lancar, yaitu:

  1. Adanya kesadaran masyarakat tentang pentingnya penelitian untuk suatu negara ataupun daerah
  2. Kesadaran masyarakat tentang pentingnya penelitian sangatlah diperlukan, hal ini disebabkan karena ilmuwan tidak dapat bekerja bila mana tidak adanya dukungan masyarakat. Misalnya ilmuwan menghendaki adanya laboratorium, lapangan percobaan, alat-alat, dan lain sebagainya yang mana hal tersebut memerlukan biaya dari masyarakat yang sadar akan pentingnya penelitian. Tidak adanya kesadaran masyarakat akan pentingnya penelitian maka para ilmuwan sudah tentu tidak dapat berkonsentrasi pada penelitiannya dan akan cenderung mencari pekerjaan lainnya.

  3. Harus ada sarana dan pembiayaan yang cukup
  4. Dalam mengadakan penelitian tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit. Dana penelitian tersebut dapat berasal dari pemerintah, pihak swasta, dan dapat berasal dari berbagai kalangan masyarakat yang sadar akan pentingnya penelitian. Pada dasarnya, penelitian merupakan investasi bagi negara tersebut. Bila investasi itu atau penelitian tersebut berhasil, maka semua kalangan dapat merasakan hasilnya.

  5. Hasil penelitian harus dengan segera diterapkan

    Hasil penelitian yang diterapkan dalam masyarakat dapat menjadi suatu kebanggan bagi peneliti itu sendiri. Selain itu, penelitian yang dengan segera diterapkan akan menjadi pemicu bagi peneliti untuk menghasilkan karya penelitian yang lebih baik dari waktu ke waktu. Dampak lainnya, adalah masyarakat yang merasakan implementasi dari penelitian tersebut tentunya akan meningkatkan kepercayaan kepada ilmuwan, sehingga dukungan dari masyarakat akan terus mengalir.

  6. Harus ada kebebasan dalam melalukan penelitian
  7. Kebebasan untuk melakukan penelitian merupakan hal yang layak diterima oleh para ilmuwan. Hal ini disebabkan supaya ilmuwan tidak didikte untuk melakukan berbagai penelitian yang hanya ditujukan untuk kepentingan salah satu kelompok saja.

  8. Peneliti harus mempunyai kualifikasi yang diperlukan
  9. Peneliti tersebut merupakan ilmuwan yang berbobot. Maksudnya, ilmuwan yang memiliki yang menguasai bidangnya, mempunyai pengabdian yang tinggi dalam mengejar ilmu pengetahuan, berkemauan keras, memiliki kejujuran intelektual, rajin dan integritas yang tinggi, serta bertanggungjawab.

Kriteria yang harus dimiliki oleh seorang peneliti, yaitu:
  1. Mempunyai daya nalar yang tinggi untuk memberikan alasan dalam pemecahan masalah.
  2. Mempunyai ide-ide segar (originalitas) yang cemerlang, sehingga terhindar dari tindakan plagiat.
  3. Memiliki daya ingat yang kuat, sehingga dapat dengan sigap melayani masalah serta menguasai fakta-fakta
  4. Memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi sehingga dapat segera mengetahui dan responsif bilamana terdapat perubahan yang atas suatu sifat fenomena
  5. Memiliki tingkat penghitungan yang akurat, tajam, serta beraturan
  6. Mempunyai tingkat konsentrasi yang tinggi, kemauan yang keras serta tidak cepat bosan
  7. Memiliki sifat kooperatif, dan berjiwa leadership (dapat berkerjasama)
  8. Memiliki kesehatan baik jiwa maupun fisik
  9. Memiliki semangat untuk meneliti
  10. Memiliki kejujuran intelektual, pandangan moral yang tinggi, beriman, dan dapat dipercaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar