Sabtu, 28 April 2012

Makna budaya dan pemeliharaannya

Makna budaya dan pemeliharaannya oleh kelompok masyarakat tertentu
  1. Suku Baduy di Banten
  2. Di Banten ada 2 suku Baduy yaitu suku Baduy luar dan Suku Baduy dalam. Ciri-ciri suku baduy dalam yaitu :
    • Selalu menggunakan baaju berwarna hitam
    • Tidak menyentyh teknologi
    • Selalu menjaga lingkungan dan tidak boleh merusaknya
    • Tidak menerima tenaga kesehatan
    • Tidak boleh menaiki kendaraan
    • Tidak boleh menggunakan alas kaki
    • Tidak boleh bergabung dengan baduy luar
    • Tidur hanya kaki yang mengenai bantal
  3. Suku Batak Parmalim di Sumatera Utara
  4. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut :
    • Percaya kepada Tuhan tapi tidak mau beragama
    • Memuja dengan persembahan makanan (sesajen)
    • Tidak boleh punya anak lebih dari 3 orang
    • Membiasakan diri menikah dengan sesama parmalim
    • Menjaga lingkungan dengan baik
  5. Masyarakat Islam Tua di Jawa Tengah
  6. Adapun cirri-cirinya adalah sebagai berikut
    • Sholat harus berjamaah
    • Pengajian tidak boleh menggunakan penerangan
    • Berlebaran berkumpul dibalai desa
    • Mesjidnya tidak boleh lebih dari satu unit
  7. Suku Daya Kaheyan Kalimantan
  8. Adapun ciri-cirinya adalah sebagai berikut
    • Tidak boleh menikah diluar suku kaheyan
    • Memelihara dengan baik persenjataan tradisional
    • Harus menggunakan bahasa dayak kaheyan
    • Masyarakat dibagi atas kasta-kasta tertentu
  9. Suku Asmat di Papua
  10. Adapun cirri-cirinya adalah sebagai berikut
    • Semua Laki-laki harus tahu memahat
    • Semua rumah penuh dengan ukiran
    • Berusaha sejauh mungkin tidak menukar hasil pahatan dengan uang
  11. Suku Toraja
  12. Tanduk kerbau yang berwarna putih dan taring babi ditempelkan ditiang depan rumah adat toraja sebagai perlambang bangsawan. Semua itu diperoleh melalui pelaksanaan pesta dengan pemakaman didinding tebing yang terjal.
  13. Suku Sangir
  14. Suku danger hidup dikepulauan sangihe, Talaud. Orang Sangir adalah keluarga pelaut, sehingga sepanjang hidupnya berada dilaut dan tidak menginjak tanah, sehingga berkembang budaya , jika seorang anak meninggal dunia, belum berhak dikubur tapi peti matinya diletakkan diatas pohon.
  15. Suku Bali Buleleng
  16. Dalam menamai anak-anaknya berdasarkan nomor urut kelahiran, anak pertama namanya diawali I Nyoman, Anak kedua I komang dan Anak ketiga I Made. Berbeda dengan di Bali Gedugul semua anak laki-laki diawali nama cokorda dan anak perempuan diawali dengan nama cokordawati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar